Mitos atau Fakta? Benarkah Tidak Boleh Minum Teh Setelah Makan Bakso?

TAKARANEWS – Akhir-akhir ini, viral di media sosial informasi tentang larangan minum teh setelah menyantap bakso. Sebuah akun di Twitter dan Instagram berbagi pesan yang menyatakan bahwa minum teh setelah makan bakso adalah hal yang salah. Imbauan ini menyebutkan bahwa makanan berprotein seperti bakso sebaiknya diimbangi dengan minuman yang mengandung vitamin C, seperti es jeruk.

Namun, apakah benar-benar ada larangan untuk minum teh setelah makan bakso? Apakah tanin dalam teh benar-benar dapat menghambat penyerapan protein dalam tubuh?

Menurut penjelasan dari ahli gizi, terdapat kandungan zat gizi di dalam teh yang disebut tanin. Tanin memang memiliki fungsi menghambat penyerapan protein. Namun, jangan khawatir, kandungan tanin dalam satu gelas teh sangatlah sedikit. Dalam 10 gram teh, hanya terdapat sekitar 5 miligram tanin. Dengan jumlah tersebut, konsumsi teh bersamaan dengan makanan yang mengandung protein tidak akan menghambat penyerapan protein dalam tubuh.

Jadi, berdasarkan penjelasan ahli gizi, tidak ada masalah kesehatan yang timbul jika Anda minum teh setelah makan bakso atau makanan berprotein lainnya. Meskipun ada tanin dalam teh, jumlahnya yang sedikit tidak akan menyebabkan efek negatif pada penyerapan protein dalam tubuh.

Teh bahkan memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Teh mengandung vitamin C yang stabil ketika dipanaskan, dan juga mengandung senyawa antioksidan yang disebut flavonoid, yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

Kuncinya adalah, seperti halnya dengan segala sesuatu dalam kehidupan, konsumsi teh juga sebaiknya tidak berlebihan. Mengonsumsi teh dalam jumlah yang wajar tidak akan berdampak buruk pada tubuh, termasuk ketika Anda menyantap makanan berprotein seperti bakso.

Jadi, meskipun imbauan viral di media sosial menyatakan bahwa minum teh setelah makan bakso adalah salah, namun menurut para ahli gizi, hal tersebut bukanlah suatu masalah. Minum teh setelah makan bakso tetap boleh dilakukan selama dalam batas konsumsi yang wajar. Seperti biasa, keseimbangan dalam pola makan dan konsumsi makanan bergizi tetap menjadi kunci untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Bagikan